Santri
tahfidz MI. Az-Zainiyah III, Ahad, 21 April 2019 Santri tahfidz MI. Az-Zainiyah III bisa ikut serta
dalam pelaksaan Wisuda Santri Tahfidz ke-VI di depan kantor wali Kota
Probolinggo yang diselenggarakan oleh Yayasan Rumah Tahfidz Probolinggo
(YARUTHAB) yang dikuti oleh 215 santri dari berbagai Rumah Tahfidz dibawah
naungan yaruthab.
Momen haru
dan menggetarkan hati bagi siapapun menyaksikan acara wisuda tahfidz kemaren,
tak hanya santri yang gembira juga para wali santri yang hadir juga turut senang dan bangga . Pada wisuda
ini santri-santri tahfidz Yaruthab terdiri dari tiga kategori hafalan yaitu
kategori A (1-2 Juz), kategori B (3-10 Juz) dan kategori C (30 Juz).
wisuda
tahfidz ini adalah pengalaman pertama bagi Santri tahfidz MI. Az-Zainiyah
IIIkarena bisa dibilang rumah tahfidz
Mi. Az-Zainiyah III baru awal tahun kemaren berdiri dan Alhamdulillah ada tiga
santri yang telah menyelesaikan hafalan
juz 30 atau kategori A (1-2 Juz) dan bisa mengikuti prosesi wisuda tersebut,
yaitu Ananda Nayla Amelia Salsabila Abdi (Amel) kelas 3 MI, Laylatus Sa’adah
(Layla) kelas 5 MI, dan Rusmia Rahmatul Maulidah (Mia) kelas 5 MI.
Sebelumnya,ketiga
Santri tahfidz MI. Az-Zainiyah III juga telah mengikuti ujian tahfidz yang
dilaksanakan oleh yaruthab pada tanggal 31 Maret 2019 sebagai persyaratan untuk
bisa mengikuti wisuda tahfidz ini. Pada pelaksanaan ujian tersebut tiga Santri tahfidz MI.
Az-Zainiyah III memperoleh nilai yang cukup bagus, Amel memperoleh nilai
96.5,Layla 96 dan dan Mia 95.5 ketiga
Santri tahfidz MI. Az-Zainiyah III ini dinyatakan lulus dan bisa mengikuti
prosesi wisuda.(tutur ustdz Shofia
Koordinator tafidz MI.Az-Zainiyah III)
Wisuda tersebut
berjalan dengan dengan khidmat. kegiatan
dibuka dengan tasmi’Juz 30( simaan Khamil Qur’am Santri) dilanjutkan
prosesi wisuda yang dihadiri langsung oleh KH. Azis RM al-hafidz selaku Pembina
Yaruthab, bapak wali kota Probolinggo dan ust Yusuf Mansur.
Dalam
sambutannya Pembina Yaruthab KH. Azis, RM memberikan motivasi kepada peserta
wisuda “Alhamdulillah, dengan
penuh syahdu, hari ini Yaruthab memwisuda 215 pengahafal Al-Qur’an,” ungkap
pembina Yarutab penuh syukur. Dalam sesi ini beliau berkisah masa kecilnya,
beliau mulai menghafal pada usia 9 tahun, menurutnya perjuangan untuk
menghafakanl al-Qur’an tidaklah mudah, apalagi mereka yang berhasil hafal 30
juz . “saya sudah rasakan tidak mudah, untuk selesaikan hafalan perdana
sekalipun, apalagi yang berhasil hafal juz 30. Pesannya, menghafal Al-Qur’an tidak bisa dibeli oleh
orang kaya. Kalua bisa dibeli maka tidak akan ada orang miskin yang hafal
Al-Qur’an buktinya banyak orang-orang miskin yang hafal Al-Qur’an. Dan
menghafal al-qur’an bukan semata-mata
kerena kemapuan dan kecerdasan, tapi semua itu karunia Alla. Jadi bagi siapa
yang saja yang sangat menginginkannya, mintalah padaNya Dzat yang Maha
Pengasih.
Kegiatan
wisuda selesai pada pukul 17.00 WIB. Selamat kepada para peserta wisuda
khususnya Santri tahfidz MI. Az-Zainiyah III. Semoga kegiatan wisuda ini dapat
meningkatkan semangat para Santri tahfidz MI. Az-Zainiyah III untuk terus
menghafal Al-Qur’an. Aminn
Perlu
dingat menghafal al-qur’an tidak terjadi secara instan. Butuh pengenalan,
keteladanan, pembiasaan serta penumbuhan kecintaan terhadap Al-Qur’an. Anak
perlu memiliki pengalaman yang positif secara terus menerus berinteraksi dengan
al-Qur’an karena kecintaan terhadap apapun hanya bisa tumbuh melalui pengalaman
yang positif dan menyenangkan, bukan melalui paksaan dan ancaman.
Ustad Yusuf Mansur Turut Hadir pada acara Wisuda |
Semoga
kelak ketika mereka dewasa. Al-qur’an lah yang menjadi panduan jalan hidupnya.
Sekian puluh tahun mendatang mereka yang akan berperan menjadi penerus bangsa
ini. Ketika masa itu tiba. Ayat-ayat Al-Qur’an lah yang akan menuntun mereka
dalam menjalankan amanah yang diembannya. Ditangan generasi Qur’ani inilah, kemakmuran
dan keberkahan negeri ini akan terwuju. Amin
Sesi
terkhir acara ini ditutup dengan pembacaan ikrar dan doa oleh pembina Yarutab KH.
Azis RM dan dilajutkan dengan taushiyah
dari KH. Yusuf Mansur, inspirator gerakan rumah tahfidz Nusantar. Intisari
taushiyah beliau : kuasai sesuatu yang ingin kita kuasai, yang dinilai dari
kita adalah proses bukan hasil dan pelajari ilmu dari apa saja yang akan kita
tekuni insya Allah akan berhasil. (shophia.id)